Panduan Kredit Kepemilikan Rumah: Syarat-Syarat dan Cara KPR





Rumah sangatlah penting.

Semenjak saya mempunyai rumah sendiri, psikologis saya lebih baik. Lebih mudah bahagia, konsentrasi pada pekerjaan, dan tentunya merasa lebih nyaman.

Saya bukan orang kaya.

Bukan pula keturunan orang kaya. Jadi untuk mendapatkan rumah, perlu perjuangan yang aduhai...

Berbagai cara saya lakukan. Mulai dari melakukan penghematan, menabung, mencari usaha sampingan, sampai mengubah mindset berpikir.

Melalui blog ini saya ingin berbagi cerita. Termasuk bagaimana cara mendapatkan rumah melalui KPR.

Itulah sebabnya saya ingin menuliskan panduan kepemilikan rumah atau KPR secara lengkap.

Mulai dari syarat-syarat, cara, maupun tahapan mengajukannya.

Syarat-Syarat Pengajuan KPR

Apapun banknya...

...BNI, BRI, Bank Mandiri, BJB, BCA, Mandiri Syariah, CIMB, Bank Muamalat, BTN, Permata Bank...

...biasanya mengajukan persyaratan yang hampir sama untuk pengajuan KPR.
  • Warga Negara Indonesia
  • Telah berumur 21 tahun atau sudah menikah
  • KTP
  • Kartu Keluarga
  • Surat Keterangan Kerja
  • Slip Gaji/Surat Keterangan Penghasilan
  • Rekening Koran
  • NPWP

Agar Pengajuan KPR Mudah Diterima Oleh Bank

Usia

Usia berpengaruh terhadap tenor. Untuk usia produktif, bank bisa memberikan tenor 15 tahun hingga 20 tahun.

Usia produktif ini berkisar antara 21 tahun hingga 40 tahun.

Usia di atas itu, maka bank akan memperpendek tenornya. Bisa saja hanya 10 tahun atau hanya 5 tahun.


Rekening Koran

Apa yang dimaksud rekening koran? Sebagian orang belum memahaminya.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan rekening koran ialah buku tabungan. Pada umumnya bank akan meminta rekaman buku tabungan 3 bulan terakhir.

Catatan dalam buku tabungan sangat besar pengaruhnya dalam pengajuan kredit kepemilikan rumah (KPR).

Rekening koran yang dianggap sehat ialah jika lalu lintas keuangan lancar. Misalnya Anda uang masuk setiap bulan, sehingga saldo terus bertambah.

Jikapun ada penarikan uang, tidak menghabiskan seluruh saldo.

Sebaiknya Anda rutin menabung di bank sebelum mengajukan KPR.


Pekerjaan dan Income

Untuk KPR bersubsidi, BTN mensyaratkan masa kerja minimal 1 tahun. Artinya Anda sudah bekerja di perusahaan selama 1 tahun.

Sedangkan untuk KPR nonsubsidi minimal masa kerja adalah 2 tahun.

Besarnya gaji atau income dijadikan bahan acuan oleh pihak bank. Diterima atau ditolaknya permohonan Anda sangat bergantung pada income.

Agar pengajuan KPR mudah diterima, cobalah ajukan pinjaman dengan besar angsuran 30% dari income.


Buatlah simulasi sebelum mengajukan KPR

Misalnya Anda ingin mengajukan KPR di Bank Mandiri.

Harga Rumah: 500 juta
DP: 150 juta
Jangka waktu: 10 tahun
Suku Bunga: 8,5%

Maka limit pinjaman Anda adalah 350 juta.

Angsuran per bulan kurang lebih 4.500.000,-.

Berarti income Anda sebaiknya berada pada kisaran 12 juta sampai 15 juta.


Beban Hutang Lain

Mungkin saat mengajukan KPR Anda masih mempunyai tanggungan lain. Misalnya cicilan motor, mobil, atau pinjaman mikro untuk usaha Anda.

Sebaiknya informasikan juga hal tersebut pada bank. Sehingga nantinya bank akan mempertimbangkan besarnya pinjaman KPR.

Hal ini bukan hanya untuk menguntungkan pihak bank, melainkan juga Anda.

Jangan sampai di tengah perjalanan Anda tidak sanggup menunaikan kewajiban angsuran. Sehingga akhirnya rumah KPR disita oleh bank.


Langkah-Langkah Pengajuan Pengajuan KPR

Setelah kita mengetahui syarat-syarat pengajuan KPR rumah, kini kita bisa memulai langkah-langkah selanjutnya untuk mengajukan KPR.


1. Tentukan Harga Rumah

Entah rumah atau ruko, tentukan terlebih dahulu harganya. Tentu saja Anda yang paling memahami kondisi keuangan sendiri.

Tentukan harga yang paling rasional.

Hindari memaksakan diri membeli rumah dengan harga di luar kemampuan. Meskipun Anda benar-benar “jatuh cinta” pada rumah tersebut.



2. Tentukan Properti

Setelah menentukan budget, kini Anda harus pandai-pandai memilih properti.

Dalam tahap ini sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan. Kesalahan yang sering dilakukan orang ialah tergesa-gesa dalam menentukan properti.

Jika Anda mengambil rumah, perhatikan:

Track record developernya,

Lokasi rumah – apakah jauh dari dari keramaian,

Akses – apakah aksesnya mudah? Apakah dapat dilalui oleh kendaraan ataukah hanya terletak di gang sempit.

Kualitas Bangunan – apakah bangunannya sesuai dengan standar? Banyak sekali developer yang membangun rumah dengan asal-asalan.

Tentunya masih banyak hal lain yang menjadi pertimbangan dalam membeli rumah ataupun properti lainnya.


3. Memilih Bank

Memilih bank untuk mengajukan KPR hampir mirip dengan memilih properti itu sendiri.

Anda harus membandingkan antara satu bank dengan bank lainnya. Bank manakah yang paling menguntungkan.

Biasanya pemohon akan melihat besarnya angsuran. Hal ini berkaitan dengan suku bunga. Semakin rendah suku bunga, semakin rendah angsurannya.


4. Mendatangi Bank Untuk Mengisi Formulir Kredit

Mengisi formulir permohonan kredit merupakan langkah awal dalam pengajuan KPR di bank.

Sertakan pula seluruh dokumen persyaratan yang diminta oleh bank.

Setelah proses ini selesai, maka giliran bank yang akan bekerja. Apa saja yang dilakukan bank? Tidak lain menganalisa permohonan kredit Anda.

Rumah bergaya minimalis modern. Harga rumah senantiasa naik setiap tahunnya. 


Credit Risk Analysis. Menganalisa resiko kredit merupakan pekerjaan bank sebelum mereka menyetujui pengajuan KPR.

Bank anak menganalisa besarnya pemasukan dan pengeluaran Anda. Begitu pula dengan jejak rekam Anda di BI. Apakah termasuk blacklist ataukah tidak?

Seseorang bisa masuk ke blacklist BI jika seandainya pernah mengalami kredit macet.

Bank juga akan mensurvey aset properti yang Anda ajukan. Berapa nilai atau harga pasarannya, bagaimana dengan kelengkapan dokumen legalitasnya, dan lain sebagainya.

Dari analisa di atas, bank akan menentukan apakah permohonan Anda disetujui atau tidak.

Bila ditolak, carilah bank lain. Syarat kelayakan untuk pengajuan KPR dari satu bank ke bank lainnya ada sedikit perbedaan.

Bisa saja bank yang Anda pilih menerapkan persyaratan ketat.


5. Melakukan Akad Kredit

Akad kredit hanya terjadi apabila bank telah mensurvey setiap aspek dari permohonan Anda.

Apabila dari survey tersebut Anda dikategorikan layak untuk mendapatkan KPR, maka langkah selanjutnya adalah akad kredit.

Yakni semacam perjanjian antara Anda dengan pihak bank.


Siapkan Biaya

Ketika melakukan akad kredit, siapkan pula biaya-biaya yang harus dilunasi.

Biaya tersebut antara lain:

Provisi – Yakni biaya balas jasa kepada bank karena bank menyetujui permohonan KPR Anda. Besarnya biaya provisi umumnya tidak lebih dari 1%.

BPHTB – BPHTB singkatan dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Setiap kali transaksi properti selalu disertai dengan biaya BPHTB.

Besarnya adalah 5% dari harga jual properti. Kabar baiknya, semenjak tahun 2016 biaya ini hanya 1%.

Biaya Notaris – Pihak bank umumnya sudah menyediakan notaris. Sebenarnya jasa notaris bisa dari pihak Anda.

Biaya Lain-Lain – Siapkan pula biaya lain-lain. Seperti biaya untuk membeli materai.

Dengan melunasi seluruh biaya tersebut, hal terakhir yang Anda lakukan adalah menandatangani akad kredit.

Dengan begitu selesai sudah proses dan tahap-tahap pengajuan KPR rumah ke bank.


6. Kewajiban Mengangsur

Setelah akad kredit selesai, kewajiban Anda selanjutnya hanyalah melakukan angsuran selama jangka waktu tertentu.

Semakin cepat masa KPR, semakin besar angsurannya.

Rata-rata masa angsuran kredit kepemilikan rumah berkisar antara 10 hingga 15 tahun. Anda mesti disiplin dalam mengangsur.


Cara Mengurangi Besarnya Angsuran

Besarnya angsuran bisa dikurangi. Bagaimana caranya? Apabila Anda mendapatkan rezeki tanpa diduga...

...gunakan uang tersebut untuk mengurangi besarnya angsuran.

Datanglah ke bank. Ceritakan maksud Anda. Lalu setorkan sejumlah uang dengan tujuan agar angsuran Anda bisa berkurang.

Dengan cara ini beban angsuran akan menjadi lebih ringan.


7. Pelunasan Kredit dan Pengambilan Sertifikat

Lunas....

Inilah moment yang sangat ditunggu-tunggu. Semua beban hutang terselesaikan. Hasil kerja keras tidak sia-sia.

Anda dapat mempercepat pelunasan dengan mengangsur lebih. Misalnya angsuran per bulan 4 juta. Anda mampu mengangsur 5 juta.

Dengan menambah besarnya jumlah angsuran Anda mengurangi tenor.

Sebagai contoh. Tenor seharusnya 10 tahun. Karena Anda mengangsur lebih besar, maka lunas hanya dalam waktu 8 tahun.

Silakan komunikasikan dengan pihak bank jika ingin mengurangi masa angsuran.

Setelah semuanya lunas, ambilah sertifikat tanah atau bangunan di bank. Dan akhirnya properti tersebut benar-benar menjadi milik Anda.


4 Langkah Agar Pengajuan KPR Disetujui Bank

Kredit kepemilikan rumah merupakan salah satu cara untuk membeli rumah. Saya pernah menuliskan beberapa cara. Antara lain membeli rumah tanpa nyicil ke bank.

Bagi Anda yang berminat membeli rumah melalui KPR, perhatikan hal lain berikut ini.


Siapkan Dokumen Persyaratan Kredit

Pemohon yang agak ribet dalam mengurus dokumen persyaratan akan dinilai buruk oleh pihak bank.

Bagaimana Anda disiplin dalam mengangsur seandainya hal kecil tersebut tidak pandai mengurusnya?


Masukan Income/Gaji Ke Rekening Bank

Bank sangat berkepentingan melihat kesehatan finansial Anda. Salah satu cara termudah untuk menilai kesehatan finansial ialah melihat rekam jejak tabungan.

Oleh karena itu, beberapa bulan sebelum mengajukan KPR, rutinlah menabung di bank. Lebih bagus lagi apabila menabung di bank yang sama untuk permohonan KPR.


Hindarkan Rekayasa Data

Tidak sedikit pemohon KPR yang merekayasa data-datanya. Baik data identitas, pekerjaan, maupun penghasilan.

Dalam pengajuan kredit KPR, sebaiknya Anda menghindari hal-hal tersebut.

Rekayasa dalam bentuk apapun akan menyulitkan Anda ketika masa proses pengajuan.

Lagi pula, jika Anda merekayasa – misalnya mark up penghasilan – Anda sendirilah yang akhirnya akan menghadapi berbagai kesulitan.


Mencoba Bank Lain Apabila Ditolak

Seperti pernah saya katakan, jika satu bank menolak permohonan kredit kepemilikan rumah, cobalah mengajukannya ke bank lain.

Hanya saja:

Anda perlu menyiapkan sejumlah dana. Tentu saja dana administrasi dan dana apraisal.


Plafon Kredit Sesuai Dengan Kemampuan

Agar mudah diterima, ajukan kredit sesuai dengan kondisi keuangan Anda. Atau kalau bisa kurangi 30% dari plafon maksimal.

Sebagai contoh. Setelah melihat kemampuan Anda, bank dapat memberikan limit kredit 500 juta.

Maka kredit yang Anda ajukan cukup 400 juta saja. Sehingga Anda akan sangat mudah mendapatkan persetujuan permohonan kredit kepemilikan rumah.
Iklan

Baca: